Sapa: Kota Awan dengan 4 Musim Dalam Sehari


MATAPARAHIANGAN -
Pada musim dingin, sekitar bulan Desember-Februari, suhu udara di kota Sa Pa menjadi sangat dingin, yaitu berkisar antara 8 hingga 12 derajat celsius, sehingga bisa dipastikan kabut akan selalu menyelimuti Kota Sa Pa. Dan karena cuacanya yang sering berubah-ubah, Sa Pa juga dikenal sebagai kota empat musim dalam sehari, yaitu musim semi pada pagi hari, musim panas di siang hari, musim gugur di sore hari, dan musim dingin di malam hari.

Sapa merupakan sebuah kota kecil di Vietnam yang dikenal dengan julukan kota awan kota ini terletak di Provinsi Lao Cai dan berjarak sekitar 350 kilometer dari Hanoi atau sekitar 8 hingga 9 jam perjalanan menggunakan kereta api, di kota ini juga dikenal dengan hawa sejuk dengan suhu rata rata harian yang berkisar antara15 hingga 18 derajat celcius, karena lokasinya yang terletak di lereng gunung fraksi pan yang memiliki ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut.

Wilayah Sapa hampir selalu diselimuti oleh kabut, sementara gunung fraksi pan sendiri merupakan gunung tertinggi di IndoCina yakni Vietnam, Kamboja, dan Myanmar dengan ketinggian 1343 meter di atas permukaan laut, statusnya sebagai gunung yang tertinggi membuat fraksi pan mendapat gelar sebagai atap IndoCina itu pada musim dingin sekitar bulan desember hingga februari suhu udara di kota sapa menjadi sangat tinggi yaitu berkisar antara 8 hingga 12 derajat celcius.

Baca Juga: Personel Polres Ciamis Laksanakan Tugas Operasi Lilin Lodaya 2022

Sehingga bisa dipastikan kabut akan selalu menyelimuti kota ini kan karena cuacanya yang sering berubah-ubah Sapa juga dikenal sebagai kota empat musim dalam sehari yaitu musim semi pada pagi hari musim panas di siang hari musim gugur di sore hari dan musim dingin pada malam hari.

Sapa tidak hanya menyajikan hawa sejuk serta pemandangan yang mengagumkan, lebih dari itu kota ini juga menjadi rumah untuk berbagai etnis minoritas, setidaknya terdapat lima suku atau etnis minoritas yang tinggal di kaki gunung atau lembah di sekitar siapa etnis minoritas ini tinggal dan menyebar di berbagai desa di sekitar sapa dengan gaya hidup yang masih tradisional mereka telah menetap di kawasan ini selama ratusan tahun sambil tetap melestarikan budaya dan tradisinya.

Keunikan etnis-etnis ini adalah busana dan aksesoris yang biasa mereka pakai dalam kehidupan sehari-hari, teknis tersebut khususnya kaum wanita selalu mengenakan busana dan aksesoris meriah berwarna-warni, selain sebagai penanda identitas bagi kaum wanita itu pakaian juga menjadi simbol yang sangat penting dalam relasi sosial, salah satu tempat yang sangat unik di wilayah sapa adalah desa cacat, dengan rumah rumah kayu yang khas aliran sungai brokat yang rumit dan orang orang edisi yang ramah cacat yang mempesona adalah di sakumu terindah di wilayah Sapa.

Desa ini menjadi rumah utama bagi kelompok etnis semua, desa kecil ini adalah tempat penduduk setempat mempertahankan penanaman rami dan kapas dengan tradisi lama, kemudian sekitar 100 kilometer dari Sapa terdapat sebuah pasar etnis terbesar di wilayah barat laut vietnam bernama Bak Ha, pasar ini memikat ribuan orang etnis dari suku-suku bukit terdekat menjadi tempat yang sangat tepat untuk bertemu dan membanggakan kostum tradisional mereka sekaligus memberikan para pelancong kesempatan yang ideal untuk menemukan keragaman pada budaya sapa.

Baca Juga: 

Jaga Keamanan, Personel Propam Polres Ciamis Lakukan Pengecekan Pos Pengamanan Gereja

Comments

Search This Blog