Yuk Cek Asal-Usul dan Sejarah dari Nama Bakpao, Makanan Tradisional Tionghoa

 Yuk Cek Asal-Usul dan Sejarah dari Nama Bakpao, Makanan Tradisional Tionghoa (Foto:Pinterest)

MATAPARAHIANGAN - Salah satu camilan favorit anak-anak yang bisa menjadi pilihan adalah bakpao.  Makanan sejenis roti dengan isian ini jadi favorit karena rasa yang beragam dan bentuknya yang menarik perhatian. Selain rasanya yang lezat, camilan yang satu ini juga tergolong mengandung sedikit minyak karena tidak digoreng ketika diolah.

Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu yang diuleni lalu diberi ragi untuk mengembangkan adonan.  Setelah itu, bakpao dibentuk dan ditambahkan isian.  Adonan dibiarkan sampai mengembang lalu dikukus sampai matang.  Isian yang biasanya berisi ayam jamur atau kacang hijau, sekarang semakin beragam.  Bahkan, bakpao yang dulunya identik dengan warna putih, sekarang ini dibuat menarik dengan bermacam-macam bentuk, rasa dan warna.

Sejarah bakpao

Bakpao asalnya merupakan makanan tradisional Tionghoa.  Kata bakpao diserap dari Bahasa Hokkian, “pao” berarti “bungkusan”, sedangkan “bak” berarti “daging” atau bisa diartikan sebagai daging berbungkus.

Awalnya, bakpao berwarna putih. Untuk membedakan isi bakpao, biasanya diberi tanda titik berwarna di bagian atasnya untuk membedakan antara bakpao vegetarian tanpa daging dengan bakpao daging.  Meski seiring perkembangannya, bakpao tidak hanya berisi daging, tapi bermacam-macam, seperti bakpao keju, coklat, selai kacang, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Selain Bisa Menyehatkan Mata, Ternyata Ini Manfaat Lain dari Jus Wortel

Tahukah kamu penemu bakpao bukanlah seorang koki, tapi seorang ahli militer terpandang?  Penemu bakpao yang pertama adalah seorang tentara Tionghoa bernama Zhuge Liang. Ia salah satu tentara ahli strategis terbaik China, perdana menteri, insinyur dan ilmuwan.

Setelah peperangan berakhir, Liang serta pasukannya harus melewati sungai besar yang berombak dan berbadai. Agar sungai tenang dan bisa diseberangi dengan selamat, ada kepercayaan untuk melempar kepala manusia ke sungai tersebut.

Liang tidak menginginkan kematian. Kemudian Ia memerintahkan tentaranya untuk memburu binatang dan membungkusnya dalam adonan yang dibentuk serupa kepala manusia.  Adonan itu bulat namun rata di dasarnya yang disebut baozi atau bakpao. Maka dari ide tersebut, akhirnya resep bakpao ditemukan. (MP01)

Baca Juga: Makan Jengkol Ternyata Mampu Cegah Anemia dan Diabetes

Comments

Search This Blog